Wednesday 15 June 2022

soal KD: 3.6 Mengidentifikasi sistem organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel sampai organisme dan komposisi utama penyusun sel


Selngkapnya...

soal KD: 3.6 Mengidentifikasi sistem organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel sampai organisme dan komposisi utama penyusun sel silakan buka link berikut ini👇

https://docs.google.com/document/d/1T6j7GSIiScZ-BDmy7BDWX2e3XbRjsXIG9VBcBev_jsM/edit?usp=sharing 

Sunday 12 June 2022

Rumah Eksklusif di Kota Wisata Cibubur Timur



 Rumah Eksklusif di Kota Wisata Cibubur Timur


Inikah rumah impian yang Anda cari?

Dekat sarana perkotaan, dekat fasilitas umum, dekat sarana pendidikan, tersedia mesjid Maa syaa Allah mantap sekali..

Yaa kami hadirkan *Cluster Cottonwood Cibubur* dengan desain minimalis, strategis dan tentu saja dengan harga yang sangat terjangkau..

Selain itu pembiayaanya tidak melalui bank, jauh dari RIBA in syaa Allah berkah dunia akhirat.
100% TANPA RIBA
100% TANPA PEMBIAYAAN BANK
100% TANPA SITA
100% TANPA DENDA
100% TANPA BI CHECKING
100% TANPA ASURANSI
100% TANPA AKAD BATHIL

LOKASI STRATEGIS :
- 1 Km ke MetMall Cileungsi
- 2 Km Ke Pasar Tradisional Cileungsi
- 2 Km Ke RS Hermina Mekarsasri Cibubur
- 3 Km RS MH Thamrin

FASILITAS UMUM:
- Taman Luas
- Kids Play Ground
- One Gate System
- Keamanan 24/7
- Sekolah SMP/SMA/PT
- Masjid Jami
- Ruas Jalan Lebar 8 Meter
- GOR Olahraga Futsal
- GOR Olahraga Bulutangkis
- GOR Olahraga Tenis Meja
- Konsep kawasan
- Bersebelahan RS Mary
- Minimarket Hijau + ATM

AKSES TOL :
- 2 Km (6 menit) Km Ke Pintu Tol Narogong Cibubur Timur
- 4 km (10 Menit) Pintu Tol Kota Wisata Cibubur
- 7 Km (15 Menit) Ke Pintu Tol Jati Karya Cibubur

berikut ini daftar harganya


Kami tunggu Anda untuk langsung survey ke lokasi dan Anda buktikan sendiri.
Hub. Leni 085721592936

Wednesday 1 April 2020

Virus Corona (Covid-19)



Virus corona atau Covid-19 pertama kali ditemukan di Wuhan, China pada akhir 2019. Penyebaran virus yang belum ditemukan penawarnya itu hingga kini tak terkendali. Sudah banyak negara di dunia melaporkan adanya kasus terpapar virus corona.
Di Indonesia kasus ini pertama kali ditemukan pada dua warga Depok, Jawa Barat awal Maret 2020. Pasien positif itu tertular corona dari seorang warga negara Jepang yang sempat datang ke Jakarta. 
Virus Corona
virus Corona berasal dari Coronaviruses (CoV) yang menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa hingga yang lebih parah seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV). Sedangkan untuk Novel Coronavirus (nCoV) adalah jenis baru yang belum diidentifikasi sebelumnya pada manusia. 
Virus Corona merupakan zoonosis, artinya ditularkan antara hewan dan manusia. Seperti  SARS-CoV ditularkan dari kucing luwak atau yang lebih dikenal dengan musang ke manusia dan MERS-CoV dari unta ke manusia. Namun beberapa virus Corona juga dikenal beredar pada hewan-hewan yang sebelumnya belum pernah menginfeksi manusia.
Bagian-bagian virus Corona
Berdasarkan informasi yang dirilis oleh health.mil, bentuk virus corona ini memiliki 3 elemen dasar, yaitu Protein E, Protein S, dan Protein M. Salah satu ciri dari virus yang pling menonjol adalah strukturnya yang sangat simpel dan sederhana. Dia tidak memiliki kulit, bahkan sel seperti makhluk hidup lainnya. Satu-satunya ciri makhluk hidup yang terdapat pada virus adalah kemampuannya untuk berkembang biak dengan adanya RNA/DNA. RNA dan DNA sendiri adalah protein, sehingga elemen virus satu-satunya yaitu protein itu sendiri sebagaimana ilustrasi di bawah ini.

virus COVID-19 memiliki 4 elemen utama, keempat elemen tersebut adalah:

  • Spike Glycoprotein
  • RNA dan N Protein
  • Envelope (pembungkus)
  • Hemagglutinin-esterase dimer (HE)
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa penyakit ini biasanya menyerang paru-paru dalam tiga fase. Yaitu fase replikasi virus, hiper-reaktivitas imun, dan perusakan paru-paru. Namun, tidak semua pasien menjalani ketiga fase ini. Baca juga: Gambar Virus Corona Wuhan Covid-19 Dirilis, Begini Penampakannya Menurut data awal, 82 persen dari kasus Covid-19 menyebabkan gejala yang lebih ringan, sedangkan sisanya parah atau kritis. Menurut profesor rekanan Fakultas Kedokteran Universitas Maryland, Matthew B. Frieman, virus corona Wuhan nampaknya mengikuti pola dari SARS, setelah dia mempelajari virus corona yang sangat patogen. Pada hari-hari awal infeksi, virus corona Wuhan dengan cepat menyerang sel-sel paru-paru manusia. Sel-sel paru itu datang dalam dua kelas, sel yang membuat lendir dan sel dengan tongkat seperti rambut atau disebut silia. Meskipun kotor ketika berada di luar tubuh, lendir membantu melindungi jaringan paru-paru dari patogen dan memastikan organ pernapasan Anda tidak mengering. Sel-sel silia berdetak di sekitar lendir, membersihkan puing-puing seperti serbuk sari atau virus. Baca juga: Indonesia Masih Negatif Virus Corona, Benarkah Tak Mampu Deteksi? Frieman menjelaskan bahwa SARS menginfeksi dan membunuh sel silia, yang kemudian mengelupas dan mengisi saluran udara pasien dengan puing-puing dan cairan. Selain itu, Frieman berhipotesis bahwa hal yang sama terjadi dengan virus corona Wuhan. Itu karena studi paling awal pada Covid-19 telah menunjukkan bahwa banyak pasien mengembangkan pneumonia di kedua paru-paru, disertai dengan gejala seperti sesak napas. Saat itulah fase dua dan sistem kekebalan tubuh masuk. Karena dihadapkan dengan kehadiran penyerang virus, tubuh kita melangkah untuk melawan penyakit dengan membanjiri paru-paru dengan sel-sel kekebalan untuk membersihkan kerusakan dan memperbaiki jaringan paru-paru. Ilustrasi pneumonia Lihat Foto Ilustrasi pneumonia(Shutterstock) Ketika bekerja dengan benar, proses inflamasi ini diatur dengan ketat dan hanya terbatas pada area yang terinfeksi. Tetapi kadang-kadang sistem kekebalan tubuh Anda rusak dan sel-sel itu membunuh apa pun di jalan mereka, termasuk jaringan sehat Anda. "Jadi, Anda mendapatkan lebih banyak kerusakan daripada respon imun," kata Frieman. Bahkan lebih banyak puing menyumbat paru-paru, dan pneumonia memburuk. Selama fase ketiga, kerusakan paru-paru terus meningkat. Hal ini yang dapat menyebabkan kegagalan pernapasan. Bahkan jika kematian tidak terjadi, beberapa pasien bertahan dengan kerusakan paru-paru permanen. Baca juga: Apakah Ibu Hamil dapat Tularkan Virus Corona ke Janin? Studi Ungkap Menurut WHO, SARS membuat lubang di paru-paru seperti sarang lebah. Lesi ini juga terjadi pada pasien penderita Covid-19. Lubang-lubang ini kemungkinan diciptakan oleh respons hiperaktif sistem kekebalan tubuh yang menciptakan bekas luka yang melindungi dan menegangkan paru-paru. Ketika itu terjadi, pasien sering harus memakai ventilator untuk membantu pernapasan mereka. "Dalam kasus yang parah, Anda pada dasarnya membanjiri paru-paru dan Anda tidak bisa bernapas," kata Frieman. "Begitulah orang-orang sekarat

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menyerang Organ, Bagaimana Proses Virus Corona Menginfeksi Manusia?", https://sains.kompas.com/read/2020/02/17/130300723/menyerang-organ-bagaimana-proses-virus-corona-menginfeksi-manusia-.
Penulis : Amalia Zhahrina
Editor : Sri Anindiati Nursastri

 Virus adalah mikroorganisme aseluler yang menginfeksi sel makhluk hidup (sel inang). Untuk hidup dan berkembang biak, ia harus berada dalam sel inang karena tidak memiliki perangkat seluler untuk bereproduksi sendiri.”

Ketika virus tidak berada dalam sel inang, ia akan berada dalam bentuk partikel independen atau virion. Virion sendiri terdiri atas materi genetik DNA atau RNA yang diselubungi protein yang disebut nukleokapsid. Coronavirus atau COVID-19 memiliki karakteristik unik, ia merupakan genom terpanjang dari virus lain.
Penjelasan  dari Peneliti senior Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, David Handojo Muljono 

Glikoprotein berada di bagian luarnya memiliki bagian yang menyerupai paku, tempat melekatnya virus tersebut untuk mencapai sel inang. Glikoprotein dari coronavirus ini dapat berikatan dengan glikoprotein sel inang secara spesifik untuk memulai terjadinya infeksi.
Setelah coronavirus mencapai sel inang, virus tersebut meleburkan membrannya dengan membran sel-sel inang. Kemudian virus ditelan masuk oleh permukaan sel inang. Namun coronavirus juga bisa masuk pada sel inang dengan melakukan penetrasi dan menginjeksi ke dalam sel inang. Menurut
David, target organ yang paling menderita adalah paru, hati, dan ginjal. maka jangan sembarang pegang mata, mulut, dan lain-lain. Karena kalau tangan kita membawa virus, itu bisa terserap melalui glukosa dan bisa terjadi penyakit, karena ini reseptornya akan mencari target sasarannya.
Setelah wabah SARS, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa penyakit ini biasanya menyerang paru-paru dalam tiga fase. Yaitu fase replikasi virus, hiper-reaktivitas imun, dan perusakan paru-paru. Namun, tidak semua pasien menjalani ketiga fase ini.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menyerang Organ, Bagaimana Proses Virus Corona Menginfeksi Manusia?", https://sains.kompas.com/read/2020/02/17/130300723/menyerang-organ-bagaimana-proses-virus-corona-menginfeksi-manusia-.
Penulis : Amalia Zhahrina
Editor : Sri Anindiati Nursastri


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menyerang Organ, Bagaimana Proses Virus Corona Menginfeksi Manusia?", https://sains.kompas.com/read/2020/02/17/130300723/menyerang-organ-bagaimana-proses-virus-corona-menginfeksi-manusia-.
Penulis : Amalia Zhahrina
Editor : Sri Anindiati Nursastri
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa penyakit ini biasanya menyerang paru-paru dalam tiga fase. Yaitu fase replikasi virus, hiper-reaktivitas imun, dan perusakan paru-paru. Namun, tidak semua pasien menjalani ketiga fase ini. Baca juga: Gambar Virus Corona Wuhan Covid-19 Dirilis, Begini Penampakannya Menurut data awal, 82 persen dari kasus Covid-19 menyebabkan gejala yang lebih ringan, sedangkan sisanya parah atau kritis. Menurut profesor rekanan Fakultas Kedokteran Universitas Maryland, Matthew B. Frieman, virus corona Wuhan nampaknya mengikuti pola dari SARS, setelah dia mempelajari virus corona yang sangat patogen. Pada hari-hari awal infeksi, virus corona Wuhan dengan cepat menyerang sel-sel paru-paru manusia. Sel-sel paru itu datang dalam dua kelas, sel yang membuat lendir dan sel dengan tongkat seperti rambut atau disebut silia. Meskipun kotor ketika berada di luar tubuh, lendir membantu melindungi jaringan paru-paru dari patogen dan memastikan organ pernapasan Anda tidak mengering. Sel-sel silia berdetak di sekitar lendir, membersihkan puing-puing seperti serbuk sari atau virus. Baca juga: Indonesia Masih Negatif Virus Corona, Benarkah Tak Mampu Deteksi? Frieman menjelaskan bahwa SARS menginfeksi dan membunuh sel silia, yang kemudian mengelupas dan mengisi saluran udara pasien dengan puing-puing dan cairan. Selain itu, Frieman berhipotesis bahwa hal yang sama terjadi dengan virus corona Wuhan. Itu karena studi paling awal pada Covid-19 telah menunjukkan bahwa banyak pasien mengembangkan pneumonia di kedua paru-paru, disertai dengan gejala seperti sesak napas. Saat itulah fase dua dan sistem kekebalan tubuh masuk. Karena dihadapkan dengan kehadiran penyerang virus, tubuh kita melangkah untuk melawan penyakit dengan membanjiri paru-paru dengan sel-sel kekebalan untuk membersihkan kerusakan dan memperbaiki jaringan paru-paru. Ilustrasi pneumonia Lihat Foto Ilustrasi pneumonia(Shutterstock) Ketika bekerja dengan benar, proses inflamasi ini diatur dengan ketat dan hanya terbatas pada area yang terinfeksi. Tetapi kadang-kadang sistem kekebalan tubuh Anda rusak dan sel-sel itu membunuh apa pun di jalan mereka, termasuk jaringan sehat Anda. "Jadi, Anda mendapatkan lebih banyak kerusakan daripada respon imun," kata Frieman. Bahkan lebih banyak puing menyumbat paru-paru, dan pneumonia memburuk. Selama fase ketiga, kerusakan paru-paru terus meningkat. Hal ini yang dapat menyebabkan kegagalan pernapasan. Bahkan jika kematian tidak terjadi, beberapa pasien bertahan dengan kerusakan paru-paru permanen. Baca juga: Apakah Ibu Hamil dapat Tularkan Virus Corona ke Janin? Studi Ungkap Menurut WHO, SARS membuat lubang di paru-paru seperti sarang lebah. Lesi ini juga terjadi pada pasien penderita Covid-19. Lubang-lubang ini kemungkinan diciptakan oleh respons hiperaktif sistem kekebalan tubuh yang menciptakan bekas luka yang melindungi dan menegangkan paru-paru. Ketika itu terjadi, pasien sering harus memakai ventilator untuk membantu pernapasan mereka. "Dalam kasus yang parah, Anda pada dasarnya membanjiri paru-paru dan Anda tidak bisa bernapas," kata Frieman. "Begitulah orang-orang sekarat

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menyerang Organ, Bagaimana Proses Virus Corona Menginfeksi Manusia?", https://sains.kompas.com/read/2020/02/17/130300723/menyerang-organ-bagaimana-proses-virus-corona-menginfeksi-manusia-.
Penulis : Amalia Zhahrina
Editor : Sri Anindiati Nursastri

Cara Mencegah Virus Corona

Berikut beberapa hal dasar yang perlu diperhatikan untuk mencegah penularan virus corona ke dalam tubuh:
  • Virus merupakan protein dan dapat pecah (lisis) dengan bahan seperti sabun. Sering mencuci tangan dengan sabun adalah langkah sederhana yang paling tepat.
  • Virus ini dapat bertahan 2-12 jam di alam bebas (di permukaan logam, baju), sering mencuci baju serta menjemurnya langsung dibawah sengatan matahari dapat mematikan virus tersebut.
  • Virus corona tidak menempel di udara, tapi pada benda (dalam bentuk droplet/cairan/permukaan benda). Memastikan benda di sekitar tetap bersih dengan sterilizer alkohol adalah alternatif yang cukup baik.
  • Virus dapat masuk melalui lubang di tubuh terutama pada bagian wajah, menghindari untuk menyentuh bagian wajah adalah salah satu pencegahan yang tepat.

Ciri-ciri orang yang terinfeksi virus Corona dengan tingkat yang lebih rendah seperti dikutip dari CDC:
1. Demam
2. Batuk
3. Sesak napas
Sedangkan untuk pasien dengan tingkat yang lebih tinggi akan mengalami gejala virus Corona berupa:
1. Sulit bernapas atau napas pendek
2. Nyeri atau sakit pada bagian dada
3. Pusing atau tidak mampu berdiri dan menggerakkan tubuh
4. Bibir atau wajah tampak membiru

Gejala Virus Corona Pada Manusia dari Hari ke Hari
Ciri-ciri virus Corona pada manusia hari demi hari seperti dikutip dari Business Insider Singapore berdasarkan data dari Zhongnan Hospital of Wuhan University:
Hari 1: Pasien mengalami gejala virus Corona berupa demam. Pasien mungkin juga mengalami kelelahan, nyeri otot, dan batuk kering. Sebagian kecil dari orang-orang tersebut mungkin juga mengalami diare atau mual selama satu hingga dua hari sebelumnya.
Hari 5: Pasien mengalami gejala virus Corona berupa kesulitan bernapas, terutama untuk pasien yang lanjut usia atau sebelumnya sudah memiliki riwayat penyakit.
Hari 7: Pasien mengalami gejala virus Corona berupa kondisi yang semakin memburuk, sebelum akhirnya pasien dilarikan ke rumah sakit.
Hari 8: Pada titik ini, pasien dengan kasus yang parah (15 persen, menurut CDC China) akan mengalami gejala virus Corona berupa gangguan pernapasan akut (ARDS), penyakit yang terjadi ketika cairan terkumpul di paru-paru. ARDS ini sering kali berakibat fatal.
Hari 10: Jika pasien memiliki gejala yang memburuk, ini adalah waktu dalam perkembangan penyakit ketika mereka kemungkinan besar dirawat di ICU. Pasien-pasien ini mungkin memiliki lebih banyak sakit perut dan kehilangan nafsu makan daripada pasien dengan kasus yang lebih ringan. Hanya sebagian kecil yang mati: Tingkat kematian saat ini berkisar sekitar 2%.
Hari 17: Rata-rata orang yang sudah sembuh dari gejala-gejala virus Corona akan diperbolehkan pulang dari rumah sakit setelah dua setengah minggu.

Cara Mencegah Virus Corona

Cara yang terpenting untuk mencegah infeksi Covid-19 atau virus Corona adalah dengan menjaga kesehatan dan kebersihan. Seperti dikutip dari WHO, rekomendasi dasar untuk mencegah penyebaran infeksi adalah dengan mencuci tangan secara teratur menggunakan sabun, menutupi mulut dan hidung ketika batuk atau bersin, dan memasak daging dan telur hingga matang. Selain itu, hindari kontak langsung dengan siapapun yang menunjukkan gejala virus Corona, seperti sesak napas, batuk, dan bersin.

Langkah-langkah pencegahan virus corona yang dilakukan pemerintah, seperti:
1. Menyediakan beberapa unit thermo scnanner di pintu-pintu kedatangan internasional di berbagai bandara.
2. Pemerintah melarang penerbangan maskapai Indonesia ke China.
3. 238 WNI juga telah divekuasi dari China dan diobservasi kesehatannya selama 14 hari di Natuna, Kepulauan Riau.
4. Mengimbau mengganti sholat Jumat dengan sholat zuhur di rumah. Hal itu merujuk fatwa dari MUI.
5. Pemerintah juga mengimbau pelaksanaan ibadah semua agama dilakukan di rumah saja.
6. Terakhir, masyarakat diimbau untuk tidak mudik lebaran oleh Menteri Agama Fachrul Razi. Hal ini untuk mencegah orangtua yang rentan akan tertular virus corona.